Hak atas foto AP
Image caption Dua puluh orang sandera, yang sebagian besar adalah warga negara asing, tewas dalam serangan tersebut. Dua petugas kepolisian juga tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka.

Bangladesh mulai memberlakukan dua hari berkabung nasional untuk mereka yang tewas akibat serangan kelompok militan Islam di sebuah kafe di ibukota, Dhaka.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, yang mengumumkan hari berkabung nasional, menyatakan dirinya bersumpah untuk melawan serangan teror di wilayah negaranya.

“Siapa saja yang meyakini agama tidak dapat bertindak seperti ini,” tegasnya.

“Mereka tidak beragama apa pun, agama mereka hanya terorisme,” tambahnya.

Dua puluh orang sandera, yang sebagian besar adalah warga negara asing, tewas dalam serangan tersebut. Dua petugas kepolisian juga tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka.

Dibunuh secara brutal

Pasukan komando angkatan darat Bangladesh berhasil menyelamatkan 13 orang setelah pengepungan selama 12 jam, dan menewaskan enam orang anggota kelompok bersenjata dan menangkap salah-seorang diantaranya.

Sembilan orang warga Italia, tujuh warga Jepang, seorang warga AS dan India termasuk di antara yang tewas. Satu orang warga Italia belum ditemukan.

Hak atas foto site
Image caption Salah-seorang anggota kelompok militan yang diduga terlibat penyerangan sebuah kafe di Dhaka.

Serangan brutal dilakukan sejumlah orang bersenjata di kafe Holey Artisan Bakery, yang cukup populer di kalangan ekspatriat, diplomat, dan kalangan kelas menengah Kota Dhaka, Jumat (01/07) pukul 21.20 waktu setempat.

Seorang saksi mata, yaitu chef alias tukang masak asal Argentina, Diego Rossini menceritakan ketika orang-orang bersenjata menyerbu kafe tersebut dengan ledakan bom dan senapan mesin.

“Saya masih tidak percaya kejadian ini,” ungkap Rossini.

“Rasanya seperti adegan film, mereka mengarahkan senjatanya ke arah saya. Saya bisa mendengar desingan peluru yang dihamburkan. Saya sangat, sangat takut.”

Meloncat ke semak-semak

Dia mengatakan dirinya melarikan diri dengan berlari ke teras kafe dan melompat ke bangunan lain.

Sementara, seorang pengusaha Italia, Gianni Boschetti mengaku tengah berjalan menuju ke taman kafe tersebut untuk menerima panggilan telepon ketika serangan terjadi.

Hak atas foto AP
Image caption Juru bicara militer mengatakan para korban dibunuh secara “brutal” dengan senjata tajam.

Dia lantas melompat ke semak-semak dan berhasil melarikan diri. Kakak iparnya mengatakan kepada televisi Italia bahwa dia pergi ke sejumlah rumah sakit untuk mencari istrinya untuk memastikan apakah dia menjadi korban yang tewas.

Kelompok penyerang dilaporkan telah menyiksa dan membunuh salah-seorang sandera yang tidak bisa membaca ayat-ayat Al-Quran.

Juru bicara militer mengatakan para korban dibunuh secara “brutal” dengan senjata tajam.

Belum diketahui siapa pelaku penyerangan dan penyanderaan, tetapi kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS telah mengklaim para pelaku adalah anggotanya.

Source