Manado, DetikManado-  Dosen Antropologi Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado Mahyudin Damis menjelaskan terkait pola perubahan perilaku manusia di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, Antropologi itu melihat suatu fenomena atau kasus di mana (tempat) suatu hal yang terjadi. Bicara pola perubahan perilaku itu relative. Contohnya bisa saja pola perubahan di Manado bisa lain, atau berbeda degan pola perubahan perilaku yang terjadi di Surabaya atau di Jakarta.

Bacaan Lainnya

“Bahkan berbeda pula bagi masyarakat yang tinggal di desa-desa yang zonanya hijau,” ungkap Damis.

Damis mengatakan, harus dipastikan bahwa masyarakat sudah paham atau sudah pada tingkat kesadaran akan pentingnya protap Covid-19 itu.

“Itu kita kenal ada 3 yakni, pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan pakai sabun degan air mengalir,” ujarnya.

 Belum lagi jika kita bicara soal kontribusi pemerintah atau pihak-pihak yang terkait degan penanganan kesehatan terkait pandemi ini,” tutur Damis sambil menambahkan, perlu dilihat juga apakah sudah maksimal atau belum penyediaan alat untuk mencegah penularan Covid-19 ini.

Dia mencontohkan, banyak tong yang disediakan Pemda di berbagai tempat. Tong ini berisi air, berapa hari kemudian air dan sabunnya tidak ada.

“Kemudian phisycal distancing, pakai masker, seperti apa pelaksanaannya di lapangan,” ujarnya.

Mahyudin mengatakan, faktor-faktor inilah yang membedakan pola perubahan perilaku masyarakat di berbagai tempat. Kemudian  seiring berjalannya waktu pula, bahwa daerah-daerah yang gencar melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasti memberi dampak sosial dan budaya terhadap daerah-daerah di sekitarnya. Bahkan bisa lebih luas lagi karena media informasi begitu masifnya.

“Meskipun dari pihak pemerintah masih banyak kelemahannya dalam menangani pandemi Covid-19 ini, namun manusia itu juga punya strategi-strategi beradaptasi degan situasi dan kondisi yang dihadapi demi untuk survival,” ujarnya.

Dia berharap dengan hasil dari strategi yang dilaksanakan itu bisa bertemu dengan saat di mana masyarakat Indonesia divaksinasi Covid-19, sehingga pandemi ini bisa diatasi. (tr-01)

Print Friendly, PDF & Email
  • Whatsapp

Source