Bandung

Baru-baru ini media sosial ramai dengan perbincangan biaya wisuda kampus Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Pasalnya wisuda yang digelar secara online tersebut dirasa mahasiswa terlalu mahal dan memberatkan di tengah kondisi ekonomi saat ini.

Dilihat detikcom, Sabtu (3/10/2020) unggahan netizen dengan tagar Wisuda Unikom Mahal mulai ramai dengan kritikan, sarkasme, dan permohonan wisudawan Unikom. Hingga saat ini, tagar tersebut telah digunakan lebih dari 2.500 kali oleh netizen.

“Twitter please do your magic:”) Kami sebagai wisudawan 2020 unikom merasa terbebani dengan biaya wisuda secara online yang mencapai 2,6jt namun transparansi masih belum jelas. #WisudaUnikomMahal #KawalUangWisudaUnikom #KawalAudiensiHariSenin #TransparansikanDanaWisudaUnikom2020,” cuit salah satu akun @tyararta.

Dia juga sempat membuat thread berisi penjelasan soal biaya wisuda Unikom mahal.

“Jadi 3,770,000 adalah TOTAL biaya. Jadi tolong itu total bukan wisudanya bayar segitu engga. Tapi yang viral adalah wisuda kita bayar segitu ya kali enggalah ortuku jg gaakan mau bayar kalau segitu bgt,” tuturnya.

Akun @tyararta juga sempat merincikan biaya tersebut. “Jadi rincian 3,770,000 adalah sebagai berikut. 1,1 saya bulatkan untuk biaya honor dosen dll bimbingan, buku, hki (koreksi ya kalau ada yg kurang) Nah untuk 2,6jt itu untuk biaya wisuda,” jelasnya dalam cuitan di Twitter.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unikom Archy Renaldi Pratama Nugraha mengatakan, pihaknya telah menyebarkan kuisioner yang diisi sekitar 1.500 orang calon wisudawan. Hasilnya, lebih dari 80% mahasiswa mengaku keberatan dan mempertanyakan transparansi dana wisuda tersebut.

Arcy menyayangkan, pihak kampus yang kurang komunikatif. Rencananya, pada Senin (5/10) mendatang, akan ada pertemuan antara perwakilan wisudawan, BEM bersama pihak kampus untuk membicaran hal tersebut.

“Nanti hari Senin kami akan mendengar dulu bagaimana transparansi pihak kampus untuk merasionalkan dulu penggunaan dana itu. Kami akan berdialog layaknya intelektual,” katanya.

“Prosesnya belum menuntut pengembalian. Tapi meminta transparansi dulu. Itu landasannya. Kalau penggunaan itu logis kita juga tidak akan gimana-gimana, tidak akan bar-bar,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Humas dan Protokoler UNIKOM , Desayu Eka Surya membantah uang wisuda hanya digunakan untuk mendapat toga wisuda.

Dia mengatakan, besaran akumulasi biaya kelulusan bagi mahasiswa semester genap itu sekitar Rp 3,7 juta. Sementara untuk wisudawan semester ganjil adalah Rp 3,4 juta. Namun, jumlah tersebut merupakan akumulasi biaya syarat kelulusan lainnya seperti ongkos bimbingan, sidang, sumbangan dan lainnya.

“Rp 3,7 juta itu kan bukan hanya uang wisuda saja, tapi misalnya ada dana bimbingan, sidang, sumbangan perpusatakaan Rp 100 ribu,” katanya.

“Memang ada kenaikan. Selisih itu digunakan untuk pengurusan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) seluruh skripsi mahasiswa semester genap, sekitar Rp 200 ribu,” katanya.
Attachments area

(maa/maa) Source