Tomohon (ANTARA) –  

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Tomohon, Sulawesi Utara akan mendorong pemerintah daerah membangun kemitraan ‘twin city’ (kota kembar) untuk membuka pasar hortikultura produksi petani.

“Komoditi yang paling dominan adalah hortikultura, dan kebanyakan dijual ke luar daerah atau antarpulau,” ujar Ketua HKTI Kota Tomohon, Jeffry Polii di Tomohon, Rabu.

‘Kota Kembar’ itu, menurut dia, dapat menjadi kanal bagi petani hortikultura untuk mendapatkan harga yang tepat.

“Ini yang harus didorong oleh pemerintah daerah melalui kerja sama antarbadan usaha milik daerah,” sebutnya.

Produk hortikultura dari Kota Tomohon, menurut dia, dapat didistribusikan ke pasar yang ada di luar daerah, sementara produk dari luar daerah yang dikerjasamakan dapat didistribusikan ke Tomohon.

“Harapannya ada standar harga pasar yang ada di dua daerah itu. Bila hal itu sudah dilakukan, saya optimistis petani bisa mendapatkan harga wajar yang dengan sendirinya akan mendorong peningkatan ekonomi,” ujarnya.

Realita yang terjadi saat ini menurut pria yang sebelumnya aktif di dunia organisasi nonpemerintah itu, produk hortikultura yang diantarpulaukan itu kebanyakan didominasi pemilik modal.

“Saya rasa kalau pemerintah melakukan intervensi ini, petani bisa menikmati hasilnya,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini, program 100 hari kerja pengurus HKTI yang baru dikukuhkan masih dalam proses memvalidasi ulang keluarga petani yang ada di Kota Tomohon.

“Ini penting untuk mendapatkan data valid berapa banyak sebenarnya keluarga petani di Kota Tomohon. HKTI akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membuat terobosan-terobosan mengangkat derajat kesejahteraan petani,” kata menambahkan.***3***

Source