Jakarta, 30 November 2021

Kementerian Kesehatan RI meluncurkan 2 aplikasi pengendalian hewan pembawa penyakit pada Selasa (30/11) di gedung Kemenkes, Jakarta. Aplikasi tersebut dinamai Silantor 2.0 dan eZoonosis.

Melalui dua aplikasi tersebut dapat mempermudah petugas kesehatan dalam mengendalikan penularan yang disebabkan oleh hewan di setiap daerah.

Aplikasi Silantor 2.0 atau Sistem Surveilans Vektor diciptakan berbasis website dan android. Silantor ini merupakan sistem yang dikembangkan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit tular vektor dan zoonotik.

Secara teknis tenaga kesehatan di Puskesmas mengumpulkan data vektor di wilayah kerjanya. Setelah itu data diinput ke dalam Silantor dan akan terintegrasi ke dinas kesehatan kabupaten/kota, provinsi, sampai ke pemerintah pusat.

Data vektor yang diinput ke Silantor akan dianalisis secara otomatis oleh sistem untuk mengetahui tingkat kebahayaan penyakit tular vektor.

Semua data di Puskesmas nantinya akan teranalisis di tingkat kabupaten/kota, nanti akan menunjukkan kabupaten/kota tersebut aman atau tidak terhadap penularan penyakit, demikian juga di tingkat provinsi dan nasional.

Sementara apliasi eZoonosis merupakan sistem informasi pencatatan penyakit zoonotik berbasis website dan android. Kasus yang telah dientri oleh petugas fasilitas kesehatan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perencanaan monitoring dan evaluasi program.

eZoonosis mengakomodasi 7 penyakit genetik yaitu rabies, leptospirosis, antraks, pes, flu burung, nipah, dan taeniasis yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi kesehatan dan kementerian lain.

Fitur-fitur dalam aplikasi tersebut di antaranya entry data secara elektronik, analisa dan visualisasi data, serta menampilkan hasil visualisasi pada dashboard.

“Digitalisasi kesehatan dan kedokteran merupakan hal yang harus kita dukung dan dikembangkan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan,” kata Menkes Budi pada Puncak Hari Pengendalian Nyamuk di gedung Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (30/11).

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Sumber Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *