Tondano, DetikManado.com – Pastor Paroki Gereja Katolik St Antonius dari Padua Tataaran, Pastor Troyani Kalengkongan Pr mengatakan, cerita tak sedap muncul ketika parokinya membagikan bantuan sembako dari Pemprov Sulut.

Pastor Troy yang biasa disapa ini menegaskan, semua orang bersama menanggung masa-masa sulit pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya


“Tentu kami berharap, ini (bantuan) kena sasaran. Pasti ada catatan soal pendataan. Sebab kita tidak bisa melihat betul siapa terdampak kalau cuma lihat dari luar (tampilan),” ujarnya, Rabu (13/5/2020) di Paroki St Antonius dari Padua Tataaran, saat ditemui DetikManado.com.

Ia menyebut, cerita tak sedap muncul sejak awal parokinya membagikan bantuan sembako.

“Kami mohon kepada masyarakat (umat) Katolik yang saya layani di Paroki Tataaran ini, berpikir dewasa juga bahwa tidak ada maksud sekecil apapun dari kami untuk misalnya mengambil jatah dari anda. Apalagi memilih-milih orang,” ungkapnya.

Pastor Troy menceritakan, justru dirinya memperjuangkan umat Paroki Tataaran untuk mendapatkan bantuan itu. Ia telah menguraikan keadaan di Paroki Tataaran menghadapi pandemi Covid-19 kepada Keuskupan Manado, sehingga 382 KK yang ada di Paroki Tataaran mendapatkan bantuan.

“Jadi saya berjuang dengan argumen itu, bahwa kita sangat terdampak,” katanya.

Sebelumnya, Paroki Tataaran memverifikasi sebanyak 382 KK yang akan mendapatkan bantuan sembako tersebut. Setelah itu, datanya lalu diverifikasi lebih lanjut oleh Pemprov Sulut. Lalu, melalui tim Pengembangan Sosial dan Ekonomi (PSE) bantuan sembako disalurkan ke Paroki Tataaran.

Terlepas dari cerita tak sedap itu, ia mengharapkan agar semua orang dapat melalui masa pandemi Covid-19 supaya saling memperkuat persaudaraan, bukan saling menjatuhkan.

Bagi Pastor Troy, masyarakat perlu mendukung aturan pemerintah atau pihak yang berwenang.

“Karena saya kira, semua orang berpikir caranya untuk sama-sama keluar dari keadaan (pandemi Covid-19),” pungkasnya. (rf)

Print Friendly, PDF & Email

  • Whatsapp

Source