Jakarta (ANTARA) – Tiga peneliti China tiba di Stasiun Sungai Kuning China di Arktika pada Senin (29/4) untuk melakukan berbagai survei ilmiah di seluruh kawasan tersebut sepanjang tahun.

Kepala Stasiun Sungai Kuning, Hu Zhengyi, mengatakan kepada Xinhua yang dikutip di Jakarta, Rabu, stasiun tersebut diperkirakan akan menerima lebih dari 50 peneliti pada tahun ini, yang akan terlibat dalam ekspedisi musiman yang berlangsung selama empat kuartal.

Ekspedisi pascapandemi di Stasiun Sungai Kuning telah dilanjutkan secara bertahap sejak Juli tahun lalu, dengan para anggota tim telah menjalankan berbagai survei operasional dan proyek penelitian ilmiah di bidang glasiologi, ekologi darat dan laut, serta fisika ruang angkasa.
 

   Ilmuwan China dan Norwegia juga telah bersama-sama melaksanakan sejumlah studi tentang polutan lingkungan di Arktika.

Didirikan pada Juli 2004, Stasiun Sungai Kuning merupakan stasiun penelitian Arktika pertama China, yang terletak di Ny-Alesund, kota kecil di Svalbard, suatu kepulauan Norwegia di Samudra Arktika.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berhasil melaksanakan beberapa ekspedisi ilmiah Arktika dengan menggunakan platform-platform seperti kapal pemecah es kutub “Xuelong” dan “Xuelong 2”, Stasiun Sungai Kuning Arktika, dan Observatorium Ilmu Pengetahuan Arktika China-Eslandia. 
 

 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024

Source