Meluasnya penggunaan alkohol dan rokok elektronik di kalangan remaja “mengkhawatirkan,” menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cabang Eropa, yang dirilis pada Kamis (25/4). Laporan itu merekomendasikan langkah-langkah untuk membatasi akses terhadap konsumsi zat-zat tersebut.

Berdasar data survei terhadap 280.000 remaja usia 11, 13 dan 15, di Eropa, Asia Tengah dan Kanada, WHO mengatakan hasil survei menunjukkan “gambaran yang mengkhawatirkan” akan penggunaan zat-zat tersebut di kalangan anak muda.

“Konsekuensi jangka panjang dari tren ini sangat signifikan, dan para pembuat kebijakan tidak boleh mengabaikan temuan yang mengkhawatirkan ini,” kata badan kesehatan PBB tersebut.

Laporan itu mendapati bahwa 57 persen anak usia 15 setidaknya pernah satu kali meminum alkohol. Untuk anak perempuan, jumlahnya 59 persen, dibandingkan dengan 56 persen anak laki-laki.

WHO mencatat bahwa konsumsi alkohol secara keseluruhan mengalami penurunan pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan meningkat.

“Temuan ini menyoroti bagaimana minuman beralkohol tersedia secara bebas dan sesuatu yang lazim, sekaligus menunjukkan kebutuhan mendesak akan langkah-langkah kebijakan yang lebih baik untuk melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya akibat alkohol,” kata WHO Eropa – yang mengumpulkan 53 negara termasuk beberapa negara di Asia Tengah.

Selain itu, sembilan persen remaja melaporkan pernah mengalami “mabuk berat” — pernah mabuk setidaknya dua kali.

WHO mengatakan angka tersebut yang naik dari lima persen pada anak usia 13 menjadi 20 persen pada anak usia 15, “menunjukkan tren peningkatan penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja.”[ka/rs]

Source