Mexico City (ANTARA) – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengeklaim bahwa negaranya lebih aman daripada Amerika Serikat, dalam tangapannya terhadap politisi AS yang mengkritik catatan keamanan negaranya setelah penculikan warga AS di Meksiko awal bulan ini.

Penculikan empat warga AS di kota perbatasan Matamoros, Meksiko, pada 3 Maret lalu tersebut mendapat perhatian dari media negara tersebut dan memicu protes politisi AS yang sebagian besar berasal dari Partai Republik.

Ketika otoritas Meksiko menemukan keempat korban penculikan, dua di antara mereka telah tewas. Lima anggota kartel narkoba Meksiko telah diciduk atas dugaan keterlibatan dalam insiden itu.

Obrador mengancam akan menyerukan masyarakat Meksiko-Amerika di AS untuk tidak memilih kandidat Partai Republik jika politisi dari partai tersebut tidak berhenti mengkritik negaranya.

Baca juga: Meksiko ancam lancarkan kampanye melawan Partai Republik AS

Ia juga menolak peringatan keamanan yang dikeluarkan pihak AS yang menyatakan situasi keamanan Meksiko berisiko tinggi. Beberapa waktu lalu, Departemen Luar Negeri AS menyematkan status peringatan keamanan yang beragam pada 30 dari 32 negara bagian Meksiko.

“Meksiko lebih aman dari Amerika Serikat,” kata sang presiden menanggapi pertanyaan tentang peringatan keamanan yang disampaikan AS. “Tidak masalah untuk bepergian dengan aman di Meksiko,” lanjutnya.

Obrador berkata turis AS dan warganegara Meksiko yang tinggal di AS sama-sama mengakui betapa amannya Meksiko. Ia lalu mengungkit adanya lonjakan kunjungan turis AS ke Meksiko dan warga AS yang memutuskan tinggal di negara tersebut.

Ia juga menuduh laporan negatif terkait situasi keamanan negaranya tersebut disebabkan oleh kampanye anti-Meksiko oleh politisi konservatif AS.

Baca juga: Dua warga AS tewas setelah diculik di Meksiko

Menurut Bank Dunia, tingkat pembunuhan di Meksiko dengan jumlah kasus 28 per 100 ribu orang adalah empat kali lebih tinggi dari AS pada 2020. Walau demikian, kasus pembunuhan di negara tersebut telah turun 7 persen tahun lalu.

Selain kasus penculikan pada 3 Maret lalu, Polisi AS juga menyebutkan telah terjadi kasus lain hilangnya dua wanita AS yang menyeberang dari negara bagian Texas ke Meksiko untuk berdagang di pasar loak pada Februari lalu.

Juru bicara polisi lokal di Penitas, Texas, menyatakan korban Marina Perez Rios (48) dan Maritza Trinidad Prez Rios (47) yang bersaudara, beserta teman mereka dari Meksiko Dora Alicia Cervantes Saenz (53), masih belum ditemukan sejak 27 Februari.

Sementara itu, otoritas negara bagian Guanajuato di Meksiko bagian tengah menyatakan tujuh wanita telah dilaporkan hilang di daerah tersebut akhir pekan lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lebih dari 100 anak ditemukan dalam truk terlantar di Meksiko

Baca juga: Tesla bangun pabrik baru di Meksiko senilai lebih dari 5 miliar dolar

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Source