Petugas pemadam kebakaran Spanyol mengatakan pada Sabtu (25/3) bahwa mereka berhasil menghentikan kebakaran besar pertama Spanyol pada tahun ini agar tidak menyebar lebih jauh melalui wilayah timur Valencia. Kebakaran itu telah menghancurkan lebih dari 4.000 hektare hutan dan memaksa 1.500 warga untuk mengungsi.

Beberapa bagian Eropa sedang diselimuti musim dingin yang luar biasa kering, menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya peristiwa 2022 ketika 785.000 hektare lahan rusak. Angka itu lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan selama 16 tahun terakhir, menurut statistik Komisi Eropa (EC).

Di Spanyol, 493 kebakaran menghancurkan 307.000 hektare lahan, angka tertinggi dalam sejarah negara tersebut, pada tahun lalu, menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Komisi Eropa.

Lebih dari 500 petugas pemadam kebakaran yang didukung oleh 20 pesawat dan helikopter bekerja untuk mengendalikan kobaran api di dekat desa Villanueva de Viver, di wilayah Valencia, kata layanan darurat pada Sabtu (25/3).

Namun, mereka berhasil menghentikan api menyebar ke daerah lain.

Las Provincias, sebuah surat kabar regional, melaporkan polisi yakin bahwa kobaran api mungkin dipicu oleh percikan api dari mesin yang digunakan untuk mengumpulkan semak belukar. Penjaga Sipil Spanyol tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Spanyol mengalami kekeringan jangka panjang setelah curah hujan selama tiga tahun di bawah rata-rata.

Cuaca akan lebih kering dan lebih panas dari biasanya musim semi ini di sepanjang pantai Mediterania timur laut Spanyol, meningkatkan risiko kebakaran hutan, kata Badan Meteorologi AEMET kepada Reuters pada pekan lalu. [ah/ft]

Source