Arab Saudi telah terpilih dengan suara bulat pada Rabu (27/3) sebagai ketua dari badan perempuan di PBB, Komisi Status Perempuan (CSW).

“Saya telah diberitahu, bahwa Yang Mulia Abdulaziz Alwasil dari Arab Saudi telah didukung oleh Kelompok Negara-negara Asia Pasifik untuk menjabat sebagai ketua dari komisi ini dalam sesi pertemuan ke-69. Dapatkah saya simpulkan bahwa bahwa komisi berkeinginan memilih dengan aklamasi Yang Mulia Abdulaziz Alwasil dari Arab Saudi sebagai ketua komisi? Saya tidak mendengar ada yang keberatan. Karena itu, dengan ini diputuskan,” kata Ketua Biro PBB untuk pertemuan sesi ke-68 dari CSW, Antonio Manuel Revilla Lagdameo.

Aldulaziz Alwasil dari Arab Saudi akan menjadi ketua dari sesi ke-69 CSW. Dalam pidato sambutannya, Alwasil berjanji untuk bekerja sama dengan seluruh anggota komisi ini untuk mempromosikan kesetaraan gender. Dia menekankan, bahwa Arab Saudi berkomitmen untuk memberdayakan perempuan.

“Pada kesempatan ini, saya merasa sangat terhormat untuk menerima peran sebagai ketua sesi ke-69 CSW. Dan saya ingin mengucapkan selamat kepada rekan-rekan lain yang baru terpilih sebagai anggota biro. Saya menantikan bekerja sama lebih erat dengan Anda semua untuk menyatukan upaya kita dalam mempromosikan kesetaraan gender,” kata Alwasil.

CSW didirikan pada 1946, sebagai badan penyusun kebijakan global yang didedikasikan kepada kemajuan perempuan. Biro tersebut menyelenggarakan pertemuan tahunan pada Maret, untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Meski begitu, keputusan ini mengundang kritik dari organisasi HAM. Sherine Tadros, deputi direktur untuk advokasi Amnesty International, menggarisbawahi catatan buruk Arab Saudi dalam perlindungan dan mempromosikan hak perempuan. Dia menekankan bahwa negara tersebut harus menunjukkan komitmen mereka terhadap hak-hak perempuan melalui aksi domestik yang terlihat, tidak hanya dengan mengamankan peran kepemimpinan dalam komisi internasional. [ns/rs]

Source