Hak atas foto AP
Image caption Keterangan dari pihak kepolisian menyebutkan serangan dimulai pukul 21.20 waktu setempat, manakala sejumlah orang melepaskan tembakan seraya menyerbu kafe yang popular di kalangan ekspatriat, diplomat, dan kalangan kelas menengah Kota Dhaka.

Sejumlah pria bersenjata menyerang sebuah kafe di kawasan kedutaan di ibu kota Bangladesh, Dhaka, dan menyandera beberapa pengunjung.

Aparat Bangladesh mengatakan para pelaku diperkirakan berjumlah delapan hingga sembilan orang. Laporan sementara menyebutkan mereka menyandera 20 warga asing.

Duta Besar Italia, Mario Palma, mengatakan sebanyak tujuh warga Italia diyakini berada di dalam kafe tersebut.

Belum diketahui siapa pelaku penyerangan dan penyanderaan. Namun, kelompok ISIS telah mengklaim para pelaku adalah anggotanya.

Hak atas foto twitter
Image caption Klaim ISIS terkait penyanderaan di Kafe Holey Artisan Bakery.

Sebuah kantor berita buatan ISIS, Amaq, menyebut para milisi telah menyerang sebuah restoran yang “kerap dikunjungi warga asing”. Pernyataan itu juga mengatakan lebih dari 20 orang “dari negara berbeda” telah tewas dibunuh. Meski demikian, klaim itu belum bisa dibuktikan.

Hak atas foto AP
Image caption Polisi dan militer menyiagakan unit reaksi cepat di sekitar kafe.

Serangan ke kafe Holey Artisan Bakery itu telah menewaskan dua polisi dan mencederai 30 lainnya.

“Kami ingin menyelesaikan situasi ini dengan damai. Kami mencoba berunding dengan para penyerang. Prioritas utama kami adalah menyelamatkan jiwa orang-orang yang terperangkap di dalam,” ujar Benazir Ahmed, kepala Batalion Reaksi Cepat—kesatuan elite polisi Bangladesh.

Keterangan dari pihak kepolisian menyebutkan serangan dimulai pukul 21.20 waktu setempat, manakala sejumlah orang melepaskan tembakan seraya menyerbu kafe yang popular di kalangan ekspatriat, diplomat, dan kalangan kelas menengah Kota Dhaka.

Hak atas foto HA
Image caption Kafe Holey Artisan Bakery populer di kalangan ekspatriat di Kota Dhaka.

Laporan media-media Bangladesh mengutip keterangan sejumlah saksi mata yang mengaku mendengar para penyerang memekikkan “Allahu Akbar”.

Seorang saksi mata mengaku mendengar suara bising yang disusul suara tembakan beruntun.

“Bibi saya, putrinya, dan dua teman pergi ke sana untuk buka puasa dan mereka belum kembali. Kami bahkan tidak bisa mengecek apakah mereka berada di sana,” kata Rashila Rahim.

Seorang warga setempat, Tarique Mir, mengatakan dirinya mendengar suara tembakan secara sporadis tiga jam setelah serangan berlangsung. “Benar-benar kacau di sana. Jalan-jalan diblokade dan ada lusinan anggota unit reaksi cepat polisi.”

Source