Iran, Jumat (8/7) menolak klaim Inggris bahwa mereka telah menyita persenjataan canggih yang diselundupkan dari Iran ke Yaman, kata kementerian luar negeri Iran.

Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis mengatakan salah satu kapal perangnya yang berpatroli di Teluk awal tahun ini menyita kiriman senjata. Pengiriman itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mencegah dukungan bagi pemberontak Houthi di Yaman.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani membantah klaim Inggris dan menilainya “tidak berdasar.” Ia juga menuduh Inggris terlibat dalam perang di Yaman.

Penjualan senjata Inggris pada masa lalu ke Arab Saudi tidak memberinya “otoritas moral untuk mengajukan klaim yang menentang Republik Islam Iran”, katanya.

Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi pada 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional setelah Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa setahun sebelumnya.

“Dengan terus menjual senjata canggih ke koalisi militer yang memproklamirkan diri melawan orang-orang Yaman yang tidak berdaya, Inggris telah menjadi mitra dalam perang dan agresi melawan Yaman,” lanjut Kanani.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan HMS Montrose mencegat kapal cepat yang membawa rudal permukaan-ke-udara dan mesin untuk rudal jelajah serangan darat ketika berpatroli rutin pada dua kesempatan pada Januari dan Februari.

Kementerian menambahkan bahwa jenis rudal jelajah yang disita itu secara teratur digunakan oleh pemberontak Houthi di Yaman untuk menyerang sasaran di Arab Saudi. Dikatakan bahwa rudal-rudal model itu ditembakkan ke Abu Dhabi pada Januari, dalam serangan yang menewaskan tiga warga sipil.

Iran telah banyak dilaporkan memberi dukungan material kepada pemberontak Houthi dalam perang yang sudah berlangsung tujuh tahun itu, klaim yang dibantah oleh Iran. [ka/ab]

Source