Hong Kong (ANTARA) – China meluncurkan OpenKylin, sistem operasi komputer meja dengan sumber terbuka yang pertama kali dikembangkan di dalam negerinya, menurut media resmi negara tersebut.

Peluncuran itu merupakan upaya dari negara tersebut untuk menghilangkan ketergantungan dengan teknologi Amerika Serikat, kata media.

Sistem operasi komputer sistem terbuka itu diluncurkan pada Rabu (5/7) dan dibuat berdasarkan sistem operasi sumber terbuka Linux, serta dibangun oleh komunitas yang terdiri atas 4.000 pengembang, lanjut pemberitaan itu.

Sistem versi China itu juga disebut telah digunakan dalam program luar angkasa dan industri, seperti keuangan dan energi.

Pasar China yang besar untuk sistem operasi komputer itu bernilai 15,5 miliar yuan (sekitar Rp32,32 triliun) pada 2022, kata media resmi China yang mengutip sebuah laporan industri.

Baca juga: China jadi pusat inovasi teknologi antarmuka otak-komputer

Industri teknologi China selama beberapa tahun terakhir telah membuat sebuah sasaran penting untuk mengembangkan sistem operasi komputer yang independen dari teknologi AS.

Banyak perusahaan dan organisasi yang telah berkontribusi untuk pengembangan sistem OpenKylin tersebut.

Pihak pendukung yang paling terkemuka adalah Tim Respons Kedaruratan Sistem Siber Kontrol Industri China yang berada di bawah lingkup kementerian teknologi dan industri.

Puluhan perusahaan China juga berupaya mengembangkan sistem operasi komputer yang dapat menggantikan sistem operasi Microsoft dari Windows dan MacOS dari Apple.

Satu perusahaan seperti itu, UnionTech Software Technology Co Ltd, telah mengembangkan sesuatu yang dinamakan sebagai “sistem operasi Unity”.

Sumber: Reuters

Baca juga: Peneliti China raih penghargaan di konferensi visi komputer

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Source