Amerika Serikat (AS), dengan dukungan sekutu dan sektor swasta, memberi dukungan ke kepulauan Pasifik meskipun Washington sendiri tidak dapat menandingi pengaruh China yang menguat, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat (3/5) malam.

Blinken memberi pernyataan setelah anggota parlemen di Kepulauan Solomon memilih perdana menteri yang ramah terhadap Beijing. Hubungan keamanan antara Kepulauan Solomon dan China yang menghangat telah memicu kekhawatiran di Amerika Serikat dan Australia.

“China menjangkau banyak wilayah di Kepulauan Pasifik, mungkin lebih banyak wilayah yang bisa kita lakukan sendiri,” kata Blinken kepada Forum Sedona McCain Institute di Arizona.

Namun dia mengatakan bahwa dengan bermitra dengan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Jepang dan India, “kita dapat menjangkau banyak hal.”

“Anda melihat hal ini berpengaruh pada kemampuan kami untuk membantu mewujudkan beberapa hal yang diinginkan masyarakat di negara-negara tersebut,” kata Blinken.

“Sering kali lebih efektif untuk mengatakan kepada suatu negara – kami tidak meminta Anda untuk memilih, kami ingin memberi Anda pilihan yang lebih baik.”

Dia menunjuk pada sebuah inisiatif – yang diumumkan pada pertemuan puncak tahun lalu antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese – di mana Google sedang membangun kabel trans-Pasifik untuk meningkatkan konektivitas internet di negara-negara Pasifik Selatan.

Kabel berkecepatan tinggi ini merupakan alternatif terhadap kabel yang ditawarkan oleh China, yang perusahaan teknologinya semakin aktif di Pasifik Selatan.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China telah mereda, ketika Blinken bulan lalu mengunjungi Beijing untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun. Namun pemerintahan Biden telah menyatakan Beijing sebagai saingan jangka panjang utama bagi kepemimpinan global AS. [ft]

Source