JAKARTA – Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 10 Oktober 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 1.584 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh atau tepatnya 4.060.851 orang (96,0%).

Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 bertambah sebanyak 686.187 orang dengan totalnya sudah melebihi angka 100 juta orang atau 100.059.481 orang. Sedangkan penerima vaksinasi ke-2 bertambah 500.639 orang dan totalnya meningkat melebihi 57 juta orang atau angka tepatnya 57.409.303 orang. Serta penerima vaksin ke-3 bertambah 5.197 orang dan kumulatifnya melebihi 1 juta orang atau 1.015.463 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.

Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang lagi sebanyak 729 kasus dan totalnya menurun menjadi 24.430 kasus (0,6%). Sementara pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 894 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.227.932 kasus.

Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 39 kasus dan kumulatifnya mencapai 142.651 kasus (3,4%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 219.649 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 331.377 kasus. 

Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi Kalimantan Tengah menambahkan 209 orang dan kumulatifnya 42.954 orang, diikuti Jawa Timur menambahkan 150 orang dan kumulatifnya 366.180 orang, Jawa Barat menambahkan 93 orang dan kumulatifnya 687.162 orang, Sulawesi Selatan menambahkan 90 orang dan kumulatifnya 105.353 orang serta Kalimantan Selatan menambahkan 84 orang dan kumulatifnya 67.026 orang.

Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di DKI Jakarta menambahkan 140 kasus dan kumulatifnya 859.161 kasus diikuti Jawa Timur menambahkan 128 kasus dan kumulatifnya 396.688 kasus, Jawa Tengah menambahkan 83 kasus dan kumulatifnya 483.141 kasus, Jawa Barat menambahkan 63 kasus dan kumulatifnya 703.816 kasus serta Kalimantan Timur menambahkan 46 kasus dan kumulatifnya 157.378 kasus.

Pada sebaran kasus aktif per provinsi, angka tertinggi berada di Jawa Tengah sebanyak 2.953 kasus, Jawa Barat sebanyak 1.999 kasus, DKI Jakarta sebanyak 1.734 kasus, Papua sebanyak 1.701 kasus dan Sulawesi Selatan sebanyak 1.455 kasus.

Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Aceh sebanyak 6 kasus dan kumulatifnya 2.014 kasus diikuti Jawa Tengah menambahkan 5 kasus dan kumulatifnya 29.981 kasus, DKI Jakarta menambahkan 4 kasus dan kumulatifnya 13.567 kasus, Kalimantan Timur menambahkan 4 kasus dan kumulatifnya 5.410 kasus serta Jawa Timur menambahkan 3 kasus dan kumulatifnya 29.500 kasus.
 
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 41.603.403 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.842.876 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 32.062.341 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 0,70% dan positivity rate spesimen mingguan (3 – 9 Oktober 2021) di angka 0,86%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 33 spesimen. 

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 144.670 orang dan kumulatifnya 27.843.954 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 23.616.022 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 143.776 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 0,62% dan positivity rate orang mingguan (3 – 9 Oktober 2021) di angka 0,73%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. 

Jakarta, 10 Oktober 2021
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

[ISTA/ACU/FKP]

Source